Pascasarjana

Pascasarjana

Sabtu, 05 Oktober 2013

FILSAFAT

FILSAFAT
A.               PENGERTIAN FILSAFAT
Pengetahuandirnulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai den gan rasa ragu-ragu danfilsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apayang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat berarti berendahhati bahwa tidak sem uanya akan pernah kita ketahui dalani kesemestaan yangseakan tak terbatas ml. Demikian juga berfilsafat berartj mengoreksi din,semacam keberanian untuk berterus teang, seberapa jauh sebenarnya kebenaranyang dicari telah kita jangkau. (Soemantri: 2013)

            Pengertian filsafat secara etimologi  yaitu dalam bahasa Inggris
Philosophy dan dalam bahasa Arab falsafah, yang keduanya berasal dari bahasa Yunani yakni,Philosophia. Philosophia terdiri atas dua suku kata  yakni philein  dan Shopia: philein berate cinta (love) dan Sophia berati kebijaksanaan (wisdom). Sehingga secara etimologi filsafat berati cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Orang yang senang dengan filsafat dan membidangi filsafat atau ahli filsafat atau filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan.(Tim pengajar :2010)
            Secara hakikatnya filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang mengenai kehidupan yang dicita-citakan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar serta dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam sehungga ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.(Sody:2012)
B.   FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Secara pendekatan sitematika, hakikat ilmu masuk dalam bahasan Epistimologi, yaitu satu cabang dalam filsafat yang mengkaji  hakikat ilmu pengetahuan dari  empat segi, sumber pengetahuan, batas pengetahuan, struktur pengetahuan dan keabsahan pengetahuan. Atau dengan kata lain, epistimologi adalah cabang filsafat yang menjelaskan cara bagaimana menyusun pengetahuan yang benar. Beberapah tokoh filsafat mendasari bahwa pengetahuan yang benar haruslah diperoleh lewat cara atau metode yang benar atau disebut dengan metode ilmiah.
Pada dasarnya manusia menggunakan dua cara dalam memperoleh pengetahuan yang benar, pertama melalui rasio dan kedua melalui pengalaman. Paham yang pertama disebut sebagai rasionalisme sedangkan paham yang kedua disebut dengan empirisme.
Rasionalisme adalah sebuah paham yang menekankan pikiran sebagai sumber utama pengetahuan dan pemegang otoritas terakhir bagi penentu kebenaran. Adapun cara kerja rasio adalah melalui berfikir deduktif, manusia awalnya mengetahui segala sesatu itu bersifat apriori, yang prinsip-prinsipnya sudah ada sebelum manusia berusaha memikirkannya, karenanya bukanlah ciptaan pikiran manusia. Sedangkan indrawi selalu dicurigai karena selalu berubah-ubah tidak dapat menjadi landasan yang kokoh bagi ilmu pengetahuan.
Sedangkan rasionalisme dapat menyimpulkan bermacam-macam pengetahuan dari satu objek dan sulit untuk mendapat konsensus kebenaran dari semua pihak, dalam hal ini Jujun S Suriasumantri menyebut bahwa rasionalisme cenderung bersifat solipsistik dan subyektif. Adapun metode yang digunakan adalah pengamatan induktif. (Arul: 2012)
SCIENCE / ILMU PENGETAHUAN
‘Science’ merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan ilmiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang struktur dari sistem-sistem serta penjelasan tentang pola-laku sistem-sistem tersebut. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami, maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan masyarakat yang diinstitusionalisasikan. 
Pergerakan yang dialami oleh pengetahuan sederhana menuju pada pembenaran ilmu pengetahuan sehingga menjadi ilmu pengetahuan diperlukan sebuah landasan dan proses sehingga ilmu pengetahuan (science atau sains) dapat dibangun. Landasan dan proses pembangunan ilmu pengetahuan itu merupakan sebuah penilaian (judgement) yang dilibatkan pada proses pembangunan ilmu pengetahuan.
Dalam pembangungan ilmu pengetahuan juga diperlukan beberapa tiang penyangga agar ilmu pengetahuan dapat menjadi sebuah paham yang mengandung makna universalitas. Beberapa tiang penyangga dalam pembangunan ilmu pengetahuan itu sebenarnya berupa penilaian yang terdiri dari ontologi, epistemologi dan aksiologi. Perlunya penilaian dalam pembangunan ilmu pengetahuan alasannya adalah agar pembenaran yang dilakukan terhadap ilmu pengetahuan dapat diterima sebagai pembenaran secara umum.
Sampai sejauh ini, didunia akademik anutan pembenaran ilmu pengetahuan dilandaskan pada proses berpikir secara ilmiah. Oleh karena itu, proses berpikir di dunia ilmiah mempunyai cara-cara tersendiri sehingga dapat dijadikan pembeda dengan proses berpikir yang ada diluar dunia ilmiah. Dengan alasan itu berpikir ilmiah dalam ilmu pengetahuan harus mengikuti cara filsafat pengetahuan atau epistemologi, sementara dalam epistemologi dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah disebut filsafat ilmu.    
C.   PENGETAHUAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
  1. Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.
  2. Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai.
  3. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Partanto Pius dalam kamus bahasa indonesia (2001) pengetahuan dikaitkan dengan segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses belajar.(Sabila: 2010)
D.   SAINS BIOLOGI
Sains menyelidiki gaya-gaya yang mempengaruhi Bumi dan penghuninya. Lewat pengamatan dan percobaan, para ilmuan berusaha memecahkan teka-teki yang sulit dan menyembunyikan sebab-sebab peristiwa yang membentuk dunia. Hasil sains modern telah merubah dunia secara nyata dengan penemuan baru dan penting dalam bidang seperti komunikasi, transportasi, pertanian dan kedokteran.
Biologi sendiri adalah sains yang mempelajari kehidupan dan mahluk hidup, termasuk hukum yang mengatur peristiwa kehidupan. Setiap tipe kehidupan dari partikel hidup mikroskopis terkecil hingga spesies tanaman dan hewan terbesar dan paling mengagumkan termasuk bidang studi biologi. Studi biologi mencakup semua yang dikenal tentang tanaman, hewan, mikroba atau mahluk hidup lain di masa lalu ataupun masa kini. Seperti di definisikan di atas, biologi adalah sains kehidupan dan mahluk hidup.
E.    AGAMA
Agama merupakan suatu lembaga penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya. Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal TuhanDewaGodSyang-tiKami-Samadan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan dan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan
Dengan demikian dikatakan, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama. Lebih luasnya lagi, Agama juga bisa diartikan sebagai jalan hidup. Yakni bahwa seluruh aktifitas lahir dan batin pemeluknya itu diatur oleh agama yang dianutnya. Bagaimana kita makan, bagaimana kita bergaul, bagaimana kita beribadah, dan sebagainya ditentukan oleh aturan/tata cara agama. 
            Keyakinan berbeda dengan pengetahuan meskipun erat hubungannya. Keduanya sama-sama merupakan sikap mental seseorang dalam objek tertentu tentang suatu hal yang disadarinya. Keyakinan itu mungkin saja bisa salah namun mutlak dan sah diyakini. Sedangkan pengetahuan merupakan suatu hal yang pasti dan mutlak benar. Suatu pengetahuan tidak mungkin salah karena jika ditemukan kesalahan atau kekeliruan dalam pengetahuan maka hal itu sudah tidak lagi disebut pengetahuan.
Suatu yang perlu kita singgung terkait pengetahuan dan juga keyakinan adalah skeptisisme. Kita tidak tahu bagaimana kita bisa tahu, itulah inti pokok dari skeptisisme yang selalu meragukan akan segala pengetahuan tentang sesuatu. Sikap dasar skeptisisme adalah bahwa kita tidak pernah tahu tentang apapun, mustahil manusia mencapai pengetahuan tentang sesuatu. Skeptisisme meragukan kemampuan manusia mengetahui sesuatu karena tidak ada bukti yang menyatakan manusai benar-benar tahu tentang sesuatu.
Kaum sofis meragukan pengetahuan akan alam karena menurut mereka manusia adalah ukuran dari segalanya. Mereka mengatakan suatu hal itu ada jika mereka telah menyaksikan secara jelas keberadaan sesuatu itu.apa yang dianggap pengetahuan sesungguhnya hanyalah konstruksi manusia sehingga segala yang riil mengenai manusialah yang mereka percayai keberadaannya. Bagaimana mengetahui bahwa suatu hal itu benar, bagaimana pula mengetahui kebenaran itu benar dan sudah pasti kebenarannya, menurut paham skeptisisme kita sulit memberikan bukti kebenaran apa apa yang diklain oleh pengetahuan karena sulit memberikan bukti riilnya. Sesungguhnya kita tidak tahu, maka tidak ada yang tahu mengenai dunia sekitar. Singkatnya tidak ada pengetahuan.
Dengan sikap meragukan ini kita akan mencapai tingkat kebenaran yang kebih benar dan tentunya akan mengalahkan anggapan bahwa manusia mustahil mencapai tingkat kebenaran pengetahuan yang benar. Sesuatu dikatakan benar jika sesuai dengan kenyataan dan ada bukti yang mempertahankannya, sebaliknya sesuatu dikatakan salah jika tidak sesuai dengan kenyataan. Benar dan salah hanyalah proporsi menilai pengetahuan kita. Tetapi tidak berarti bahwa karena proporsi itu salah maka pengetahuan manusia adalah hal yang mustahil.(Hasan:2012)

RANGKUMAN
Persamaan dan Perbedaan
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang untuk mencapai cita-cita yang merupakan dasar suatu kehidupan untuk yang dilakukan dengan sadar  dan dewasa dalam memikirkan suatu permasalahan dengan pandangan luas maupun secara menyeluruh. Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang dari filsafat yang berfungsi untuk mengkaji, memahami metode atau keabsahan ilmu pengetahuan tersebut yang dilakukan dengan menganalisis konsep-konsep, dan teori-teori yang ada pada ilmu pengetahuan. Sedangkan pengatahuan adalah persepsi atau  informasi yang memberikan gambaran yang perlu dicari kebenarannya.
Filsafat, ilmu pengetahuan dan pengetahuan memiliki perbedaan yaitu filsafat mencari jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan, memandang segala sesuatu secara umum atau keseluruhan, menilai objek yang diteliti dengan makna sreperti makna religi, kesusilaan, dan keadilan. Filsafat bertugas mencari kebenaran-kebenaran yang ada yang timul pada diri sendiri dan dilingkungan masyarakat. Pengetahuan bersifat terbatas karena berdasarkan kemampuan yang ada pada siri seseorang untuk mengetahui sesuatu hal. Objek penelitiannya pun terbatas, tidk menilai objek dari suatu pandangan. Pengetahuan berguna untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang ada. Sedangkan ilmu pengetahuan menkaji atas pengetahua atau informasi yang ada. Ilmu pengetahuan merupakan kajian tentang dunia material.ilmu pengetahuan diperoleh dari sbuah penelitian yang sampai pada kebenaran dan kesimpulan yang logis  dan empiris yang dapat diakui oleh orang banyak.
Sedangkan persamaan dari filsafat, ilmu pengetahuan, dan pengetahuan adalah ketiganya sama-sama mencari rumusan permasalahan untuk meneliti suatu objek dengan teliti, membrikan hubungan dengan kejadian-kejadian yang dialamai oleh masyarakat. Memebrikan sisntesis yaitu pandangan yang begandengan. Memiliki metode dan system dalam menyelidiki objek. Memberikan penjelasan tentang kenyataan-kenyataan yang timbul dari objek akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Sains sudah dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena sains merupkan pengetahuan yanga dapat diuji kebenarannya, dapat dipercaya, menjelaskan teori-teori dengan jelas dan tepat. Sains penjelasan yang kuat dan menjelsanya lengkap. Begitu juga dengan biologi yang merupakaan cabang dari ilmu pengetahuan. Biologi termasuk ilmu pengetahuan yang bersifat empiris, yang dapat diteliti dengan panca indera dan dapat dibuktikan dengan pengalaman-pengalaman.
Agama dengan filsafat sama-sama mencari kebenaran. Akan tetapi filsafat dan pengethuan berasal dari akal, budi, pikirn pendapat seseorang, bersifat empiris.perlu adanya penelitian-penelitian oleh panca indra untuk membuktikan suatu dugaan atau teori-teori yang muncul. Sedangkan agama berasal dari wahyu tuhan yang tidak dibisa diragukan kebenaran karena agama bersifat mutlak, tetapi agama bersifat positif dapat huga dibuktikan dengan riset atau eksperimen



DAFTAR PUSTAKA
Sabila, F,. (2010) Persamaan dan Perbedaan Ilmu Filsafat, Jakarta. http://faesabila.blogspot.com/2010/11/persamaan-dan-perbedaan-ilmu-filsafat.html
Sodi., (2012), Hakikat Filsafat , Jakarta. http://www.sodiycxacun.web.id/2010/02/hakikat-filsafat.html
Soemantri, J. (2013), Ringkasan Filsafat Ilmu, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
Tim Dosen, (2010). Filsafat Pendidikan, UNIMED, Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar